Cerita Lucu : Ciuman ampuh Obati Penyakit

Cerita Dewasa Lucu – Alkisah di sebuah kampung hidup seorang gadis bernama Inem dan neneknya.Sore itu Inem dan pacarnya Joni sedang asyik-nya pacaran di ruang tamu. Mereka bermesra-mesraan.

Inem : Bang Joni, bibir aku lagi sariawan nih bang. Jadi susah buat ngomong

Joni : Sini abang cium sayang, pasti ntar sembuh.

(Si Jono pun mencium bibir Inem)

Inem : Wah,Bener bang, udah agak mendingan gak begitu kerasa sakit lagi. Tapi kayaknya sakitnya pindah ke leher nih bang.

Joni : Ya udah sini abang cium lehernya biar sembuh sakitnya.

(Si Joni kemudian menciumi leher Inem)

Inem : Hehe, enak bang gak kerasa sakit lagi leher Inem, tapi sakitnya pindah lagi ini bang. Sekarang dada Inem yang sakit

Joni : Abang ciumin lagi deh ya, biar ga sakit

(Si Joni pun lagi-lagi menciumi dada Inem)

(Mendengar percakapan itu, Nenek Inem yang dari tadi mendengarkan dari dapur muncul dan langsung menghampiri mereka)

Nenek : Nak Joni, ternyata Nak Joni ini jago mengobati penyakit lewat ciuman bibirnya yaa.. hebat.

(Joni yang dari tadi asyik dengan Inem tampak kaget dan kebingungan)

Jono : Iya nek, ciuman bangJoni bisa nyembuhin banyak penyakit.

Nenek : Wah bagus, kalo gitu bisa dong cium pantat nenek, soalnya ambeien nenek gak sembuh-sembuh ini.

joni :!@@%^&((((

Cerita Lucu : Menghindari Tilang

Cerita Lucu – Seorang Polantas menghentikan mobil seorang pria yang ngebut dengan kecepatan tinggi menerobos lampu merah, dan bermaksud menilangnya.
Polantas: “Selamat malam Pak. Tolong lihat SIM-nya”.
Pria : “Wah, nggak ada Pak. SIM saya sudah dicabut gara-gara terlalu sering ditilang”.
Polantas: (Menyeringai) “Oya .? Kalau begitu, tolong perlihatkan STNK-nya”.
Pria : “Nggak punya Pak. Soalnya ini bukan mobil saya. Ini mobil hasil curian”.
Polantas: “Mobil curian?”
Pria : “Benar Pak. Tapi, tunggu sebentar. Kalau nggak salah ingat, saya lihat ada STNK di kotak perkakas di jok belakang waktu saya menyimpan pistol saya di sana”
Polantas: “Hah …? Ada pistol di kotak perkakas?”
Pria : “Iya Pak. Saya menaruh pistol saya di sana ketika saya selesai merampok dan membunuh seorang wanita dan menaruh mayatnya di bagasi”.
Polantas: “Ada MAYAT di BAGASI ..?”
Pria : (Dengan muka dingin) “Iya Pak….”.

Mendengar demikian, dengan panik si Polantas menelepon atasannya yang kemudian menghubungi Kapolda. Tidak berapa lama kemudian, mobil itu segera dikepung oleh mobil-mobil polisi dan Kapolda mendekati si pria sambil memintanya untuk tetap tenang.

Kapolda: “Boleh saya lihat SIM Anda, Pak ?”
Pria : “Oh, tentu”. (SIM-nya masih berlaku dan resmi)
Kapolda: “Mobil siapa ini ?”
Pria : “Mobil saya Pak. Ini STNK saya”. (Juga masih berlaku)
Kapolda: ” Boleh Anda buka kotak perkakas dengan perlahan dan tunjukkan kepada saya pistol Anda di sana ?”
Pria : “Tentu saja Pak, tapi tidak ada pistol disana”. (Tentu saja, memang tidak ada pistol di sana)
Kapolda: “Hmm.. kalau begitu, boleh tolong buka bagasinya? Saya mendapat laporan bahwa ada mayat di sana”.
Pria : “Baik Pak …” (Bagasi dibuka dan memang tidak ada mayat di sana.)
Kapolda: “Saya tidak mengerti. Petugas yang menghentikan mobil Bapak mengatakan bahwa Bapak tidak mempunyai SIM, mencuri mobil ini, punya pistol di kotak perkakas, habis merampok dan membawa mayat di bagasi”.
Pria : “Oh, begitukah ceritanya .? Saya yakin si pembohong besar itu juga mengatakan kepada Bapak bahwa saya ngebut melanggar lampu merah .”